LPL Amping Parak Menggeliat Di Tengah Pandemi COVID-19

    LPL Amping Parak Menggeliat Di Tengah Pandemi COVID-19
    LPPL Amping Parak (warta / Didi Someldi Putra)

    Pesisir Selatan - Laskar Pemuda Peduli Lingkungan (LPPL) Amping Parak yang merupakan salah satu kelompok masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang bergerak di bidang ekowisata konservasi penyu berupaya terus menggeliat di tengah pandemi COVID-19.

    "Sejak COVID-19 merebak langsung berdampak pada kunjungan wisatawan ke lokasi kami, imbasnya kami mengalami kerugian untuk menutup biaya operasional, ” kata Ketua LPPL Amping Parak, Haridman di Painan, Sabtu.

    Akibatnya, tambahnya, lebih dari satu tahun ini pihaknya mengalami kerugian yang sangat besar.

    Namun sejak lebaran 2021 pihaknya kembali membuka ekowisata untuk umum dengan memperbaiki beberapa wahana yang ada.

    "Walaupun tidak sesemarak seperti sebelum masa pendemi, namun setidaknya untuk biaya operasional bisa terpenuhi, " katanya lagi.

    Menyikapi situasi yang berkembang, pihaknya mencoba menyesuaikannya dengan mengimbau wisatawan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 selama berwisata.

    "Pada beberapa lokasi kami menyiapkan spanduk, dan tulisan-tulisan yang unik untuk mengajak wisatawan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, " kata dia.

    Dengan cara itu, lanjutnya, terlihat wisatawan menerima imbauan dengan baik dengan cara menaatinya.

    "Secara keseluruhan kesadaran masyarakat untuk menaati protokol kesehatan memang sudah lumayan baik, dan kami disini hanya memantapkannya dan wisatawan pun menerima dengan baik pula, " imbuhnya.

    Jika ada wisatawan yang melanggar pihaknya mengedepankan teguran melalui tim yang dibentuk, harapan dari kegiatan itu ialah agar setiap wisatawan tidak terpapar COVID-19.

    Awal Berdirinya LPPL Amping Parak

    Kelompok ini didirikan atas inisiatif masyarakat yang peduli terhadap keberlanjutan dan kelestarian ekosistem pesisir dan penyu. Habitat penyu memang sering ditemukan di kawasan Pesisir Selatan, termasuk di Pantai Amping Parak Kecamatan Sutera.

    LPPL Amping Parak berawal dari kegelisahan masyarakat sekitar yang melihat pantai tempat mereka berinteraksi setiap harinya mulai tergerus abrasi laut dan terlihat tandus karena kosongnya tanaman di pinggir pantai, seperti dirilis, Jumat

    Berawal dari menanam pohon cemara laut, kawasan Amping Parak akhirnya menjelma menjadi kawasan konservasi laut yang hijau dan lestari, dipenuhi cemara laut, mangrove, dan semakin banyak penyu mendarat untuk bertelur.

    Kegelisahan baru hadir. Ratusan telur penyu dijarah setiap malam di kawasan ini oleh nelayan-nelayan sekitar.

    Padahal penyu merupakan sumber daya yang dilindungi sesuai undang-undang. Kelompok masyarakat yang memperbaiki kawasan tersebut akhirnya turut juga melindungi kelestarian telur penyu.

    Ketua LPPL Amping Parak Haridman bercerita bahwa ia beserta beberapa pemuda bergerak swadaya sejak tahun 2000-an hingga akhirnya mendapatkan beberapa kucuran dana bantuan.

    ‘’Namun barulah pada tanggal 15 September 2017 kelompok LPPL Amping Parak memperoleh legalitas pemerintah sebagai Kelompok Laskar Pemuda Peduli Lingkungan (LPPL) Mitra Konservasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, ’’ katanya.

    Bantuan Dari PLN

    PLN merupakan salah satu instansi yang konsisten dengan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang tepat sasaran, kemudian mengupayakan bantuan pada LPPL Amping Parak.

    Melalui PLN UIW Sumbar, PLN salurkan sarana Pelestarian konservasi penyu, yaitu berupa lima unit perahu kano dan 1 unit motor trail patroli dengan total bantuan Rp 67 Juta kepada LPPL Amping Parak pada Kamis (17/6/21).

    Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di lobby PLN UIW Sumbar oleh Senior Manager Keuangan, Komunikasi & Umum (SRM KKU) Cipto Adi Sumartono kepada Haridman. Cipto berharap bantuan TJSL PLN dapat berdampak positif pada kawasan konservasi.

    ‘’Semoga bantuan ini dapat menunjang sarana pelestarian penyu di daerah Pesisir Selatan, khususnya kawasan ampang Parak. Agar konservasi penyu tetap lestari meskipun di tengah pandemi, ’’ ujarnya

    Sebelumnya pada Selasa (19/11/19) PT PLN UIW Sumbar juga membantu LPPL Amping Parak sebanyak Rp227 juta.

    "Laskar Turtle Camp juga aktif menangkar penyu yang merupakan salah satu satwa dilindungi, " kata Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang, Jeffri Husni mewakili General Manager PLN UIW Sumbart, Bambang Dwiyanto waktu itu.

    Pihaknya menyebut bantuan merupakan program bina lingkungan dan sebagai bentuk kepedulian PLN terhadap perlindungan satwa langka. 

    Bantuan, tambahnya, merupakan upaya mewujudkan salah satu misi PLN dalam menjalankan bisnis kelistrikan yang berwawasan lingkungan. 

    Bantuan sudah diberikan LPPL Amping Parak secara berturut-turut sejak 2017, waktu itu bantuan mencapai 236 juta serta pada 2018 berjumlah 126 juta. "Jadi PLN tidak cuma jual listrik saja, tapi melalui bantuan ini kami juga ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli ke alam, " imbuhnya.

    Melalui bantuan bina lingkungan yang diserahkan pihaknya berharap berdampak pada pemberdayaan masyarakat di Pesisir Selatan seiring dengan berkembangnya ekowisata.

    Melalui bantuan pihaknya juga berharap masyarakat sekitar semakin peduli dengan aset PLN sehingga listrik tetap tersambung dengan maksimal untuk mendukung berbagai keperluan.

    "Harapannya warga sekitar semakin peduli serta bersama-sama menjaga aset PLN untuk kepentingan dan kenyamanan bersama. Jika melihat ada yang merusak atau tindakan pencurian listrik atau jika ada pohon milik warga yang mendekati jaringan Tegangan Menengah 20kV silakan lapor ke unit terdekat atau hubungi 123, " katanya lagi.

    Pesisir Selatan
    Didi Someldi Putra, S.AP

    Didi Someldi Putra, S.AP

    Artikel Sebelumnya

    Total Pasien COVID-19 Meninggal Dunia di...

    Artikel Berikutnya

    Penuh Akal-akalan, Nominal Pinjaman Anggota...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Pimpin KTT World Water Forum, Panglima TNI Sambut Kedatangan Presiden Jokowi Di Bali
    Banyak Kalangan Berharap Kasus Karen Diputus Hakim Berdasarkan Keadilan dan Ketuhanan yang Maha Esa
    Satgasud PAM VVIP KTT World Water Forum Amankan Wilayah Udara Bali

    Ikuti Kami