PESISIR SELATAN - Kondisi Pasar Rakyat Lakitan di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang dibangun dengan anggaran Rp2, 4 miliar kondisinya memprihatinkan.
Hal tersebut terkuak setelah jurnalis jurnalnasional.co.id investigasi langsung ke lokasi, usai mendapat laporan dari sejumlah masyarakat.
Dari depan terlihat dengan sangat jelas bahwa warna cat gedung mulai memudar, padahal proyek ini baru dituntaskan di akhir 2020.
Setelah masuk ke areal pasar, terlihat sebagian seng lepas, sementara seng yang lain masih kokoh, hal ini diduga kuat akibat kontraktor pelaksana tidak memasangnya dengan baik.
Berikutnya, ketika dinding gedung diperhatikan dengan seksama maka terlihat adanya retak rambut, tidak hanya di satu titik, namun di beberapa titik.
Selanjutnya, akibat plasteran semen tidak tuntas di bagian drainase, terlihat dengan jelas bahwa drainase pasar dibangun dengan material berbahan batako, bukan bata merah seperti pada umumnya.
Hal lain yang bisa dilihat secara kasat mata ialah besi pengaman drainase yang tidak menutup semua drainase, di lokasi hanya terlihat beberapa bagian saja drainase yang tertutup.
Jika kondisi ini dibiarkan, tentu saja penjual atau pembeli yang nantinya beraktivitas di pasar Rakyat Lakitan berisiko masuk ke drainase dan mengalami cidera.
Kondisi wastafel cuci tangan yang dibangun juga berkemungkinan besar tidak bisa digunakan, karena terlihat pipa sambungannya tidak utuh.
Sebelumnya, seperti diberitakan antarasumbar.com, Direktur PT Daffa Arjuna Pratama, Yudi sebagai kontraktor pembangunan pasar, mengaku, bahwa ia menggunakan material berupa batu, kerikil, pasir, dan tanah urukan hasil penambangan tak berizin untuk membangun pasar.
Hal tersebut ia lakukan karena pada saat mengikuti lelang kegiatan di Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pesisir Selatan tidak ada kewajiban bagi peserta melampirkan surat dukungan material dari kuari.
"Kalaupun ada kewajiban untuk melampirkan, material juga tidak mesti dibeli ke kuari karena dokumen tersebut hanya sebagai penjamin tersedianya material, " ujarnya.